Go to Sembalun
Tepat jam 07.00 saya berangkat dari rumah menuju tempat berkumpul yang sudah disepakati bersama teman-teman yaitu di Alfamart Mendagi. Sepi.... daripada sendirian saya menunggu di rumah teman, Ibu Supiati. Sambil menunggu teman-teman guru saya belanja di Alfamart membeli minum.Ketika belanja teman saya Ibu Dewi mengalami kecelakaan kecil terpeleset. Sungguh menyakitkan.
Tepat jam 08.10 kami berangkat dari Alfamart. Sebelumnya itu kami berdoa agar perjalanan dilindungi Allah Subhanallah wata'ala. Selama perjalanan kami bercanda. Topiknya macam- macam dari urusan dinas sampai urusan ngalor-ngidul.
Diiringi lagu abang Rhoma Irama , kami menikmati perjalanan. Mengintip dari Kaca mobil hamparan sawah luas berjejer sepanjang jalan . Tak jarang kami berpapasan dengan para petani yang berjalan kaki ataupun naik motor.
Memasuki daerah Masbagik hawa dingin mulai terasa. Mampir sebentar di SPBU untuk istirahat dan buang air kecil. Karena perjalanan jauh perlu asupan makanan. Sambil bercerita kami makan bawaan masing-masing masing.Kerupuk jajan tujak menjadi camilan yang enak .Jalan menuju Sembalun berkelok-kelok, menanjak, menurun , memacu adrenalin. Hanya Satu kata...wooww...
Sekitar 30 menit kami puncak pertama.Terlihat beberapa pedagang cilok menjajakan dagangannya. Saya pun tergiur untuk membeli. Berfoto-foto itulah yang dilakukan emak-emak rempong.Tidakmau ketinggalan dengan anak muda. Berbagai macam gaya bak model .
Terasa di atas awan
Setelah puas berfoto-foto kami lanjutkan perjalanan. Sebelum itu kami mampir di cagar budaya Sembalun. Cagar Budaya Sembalun ada sekitar 600 M. Sekarang pemegang tampuk kepemimpinan Bapak Pe. Mardisah. Generasai ke-13. Sayang saya tidak ketemu, karena beliau keluar.
Diiringi gerimis, kami melanjutkan perjalanan menuju kebun stowberry, tapi sebelumnya solat zhuhur.
Melanjutkan perjalanan, sampailah di kebun stowberry. Luar biasa...
Tidak melewatkan momen di kebun stowberry. Karena Petik sendiri berasa yang punya kebun he... he... he
Aturannya boleh Petik sendiri, tapi bayar Rp15. 000. Kalau dihitung perkg Rp. 50.000.Itung- itung sebagai oleh-oleh. Puas memetik stowberry kami melanjutkan perjalanan menuju Bukit Selong. Untuk mencapai bukit harus naik tangga bebatuan. Sampai ke puncak lagi...lagi woow. Nampak Gunung Rinjani sembunyi di balik bukit.
Waktu terasa singkat, jujur saya belum puas menikmati panorama alam Sembalun.
Salam Literasi
Komentar
Posting Komentar