Sebuah Kebetulan
Rencannya setelah solat ashar, saya akan belanja di pasar Bertais. Persedian bawang merah, bawang putih sudah habis. Kalau beli di pasar sore jatuhnya mahal.Kenapa disebut pasar sore? Karena aktivitas perdagangan dilaksanakan sore hari. Walaupun barang-barang yang dijual
agak sedikit mahal, tapi tetap saja banyak pembelinya. Terutama pegawai yang pulang sore hari.
Pulang sekolah jam 11.20 saya dikejutkan klakson pak Haerul, pedagang tahu. Sahabat suami. Kebetulan lagi kepingin makan tahu. Saya beli Rp. 5000. Tetangga sebelah rumah juga beli. Kami jarang berinteraksi. Karena beliau juga jarang di rumah.
Ketika mau menutup pintu gerbang, tetangga tersebut memberikan saya satu plastic kecil bawang merah. Alhamdulillah. Ucapan terima kasih untuk tetanggaku yang baik hati.
Menunggu azan magrib, Saya duduk di posko sambil menyelesaikan menulis resume Pelatihan Belajar menulis. Ita, anak tetangga saya, rumahnya agak jauh dari rumah memberikan saya satu plastic Kecil yang isinya bawang merah. Alhamdulillah.Apakah ini sebuah kebetulan? Azan magrib berkumandang sayapun pulang.
Selesai solat magrib, Adiba anak tetangga Saya,memberikan bungkusan plastic Kecil, ah.. bawang lagi nih... Ternyata tebakan saya salah. Setelah dibuka isinya salad buah. Alhamdulillah.Dari kemarin kepingin makan salad buah. Hari ini kok serba kebetulan...
Terima kasih Ya Allah atas rezeki-Mu hari ini.
Salam Literasi
Komentar
Posting Komentar